Dalam tugas sehari-harinya, seorang project officer tentunya tidak lepas dari sebuah proposal. Proposal menjadi sebuah alat bagi suatu lembaga yang dapat melihat kerangka berpikir ketika menjalankan program, sekaligus juga menjadi suatu kebanggaan bagi lembaga tersebut dalam rangka fundraising.
Tak jarang sebuah proposal berhasil, tak jarang juga sebuah proposal gagal diterima. Dalam proses pembuatannya pun, tidak semua terlalui dengan mulus. Tidak jarang kita sendiri bertanya-tanya, apakah kegiatan yang saya rancang ini sudah benar? Apakah benar kegiatan ini outputnya seperti ini yang saya harapkan? Data apa lagi yang harus saya sajikan? Bagaimana menyesuaikan kegiatan dengan budget? Kemandegan seperti itu bahkan tidak hanya terjadi di pikiran satu orang project officer, tetapi karena ada banyak kepala yang membuat proposal, sehingga banyak kemandegan yang terjadi.
Oleh karena itu, Humanitarian Forum Indonesia mengadakan Basic Training of Proposal Development, yang lebih dikhususkan pada logframe. Logframe sendiri sudah menjadi metode standar dalam membuat proposal, dan metode ini yang sudah banyak dipakai di lembaga manapun. Training ini diadakan pada hari Senin, 19 Maret 2012 pkl 09.00-15.00 WIB di ruang Sekretariat HFI, Jl. KH. Wahid Hasyim No.9 Jakarta Pusat 10340. Dengan jumlah peserta 13 orang, dan selain staf dari Sekretariat HFI, turut hadir juga anggota HFI sebagai peserta, yaitu dari PKPU, Disaster Management Centre Dompet Dhuafa (DMC DD), United Nations Office Coordination for Humanitarian Affairs (UN-OCHA) Indonesia, Church World Service (CWS) Indonesia dan Yakkum.
Training ini difasilitasi oleh Julia Kalmirah dari OXFAM Hongkong. Untuk memulai training, beliau meminta para peserta untuk menceritakan karakter masing-masing melalui sebuah gambar dan kemudian menceritakannya. Kemudian, para peserta diminta untuk menceritakan pengalaman saat membuah sebuah usulan program (proposal program), dan bagaimana biasanya mengelola sebuah program/proyek. Training kemudian lebih difokuskan pada pengenalan akan logframe, dan para peserta dibagi menjadi dua kelompok dan menentukan usulan program kemudian dilatih untuk melakukan sesuai tahapan-tahapan sebelum membuat matriks logframe.
Selain logframe, peserta juga dikenalkan sekilas mengenai Asset Based Proposal Development dan juga Theory of Change.
Para peserta mengaku sangat senang dengan pelatihan ini, dan berjanji untuk mempraktikkannya ketika membuat proposal.